Taman Monas
“Bosan jalan-jalan di Mall !?!”
Bosan melihat sesuatu yang itu-itu saja.
Ingin mencoba hiburan yang baru dan tidak membosankan.
Hiburan gratis dan bisa dinikmati bersama teman, keluarga, dan pasangan Anda….
Tidak ada salahnya mencoba menikmati hiburan Air Mancur Laser Menari dan Menyanyi di Monumen Nasional (Monas) pada hari sabtu dan minggu malam.
(pic: from google.co.id)
Monumen Nasional atau yang populer disingkat dengan Monas atau Tugu Monas adalah salah satu dari monumen peringatan yang didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah Belanda. Monumen Nasional yang terletak di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, dibangun pada tahun 1960. Tugu Peringatan Nasional ini dibangun di areal seluas 80 hektar. Tugu ini diarsiteki oleh Soedarsono dan Frederich Silaban, dengan konsultan Ir. Rooseno, mulai dibangun Agustus 1959, dan diresmikan 17 Agustus 1961 oleh Presiden RI Soekarno. Monas resmi dibuka untuk umum pada tanggal 12 Juli 1975. Pembangunan tugu Monas bertujuan mengenang dan melestarikan perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan 1945, agar terbangkitnya inspirasi dan semangat patriotisme generasi saat ini dan mendatang.
Sejak tahun 2005, Monas mulai meningkatkan sarana dan prasarana yang ada di sekitar monument tersebut. Jalan-jalan di sekitar taman Monas sekarang sudah diperbaiki dan dilapisi dengan batu-batuan alam. Tamannya sudah jauh lebih luas dari sebelumnya, sehingga bisa dimanfaatkan oleh keluarga untuk piknik atau sekedar makan malam bersama. Begitu juga bagi mereka yang sudah memiliki pasangan, duduk berdua di atas rerumputan, menikmati keindahan Air Mancur Pesona Monas di malam hari. Tidak ketinggalan bagi mereka yang belum memilki pasangan, tempat ini bisa dijadikan ajang mencari pasangan.
Di salah satu sudut taman Monas terdapat tempat pengembangbiakan Rusa, masyarakat bisa dengan mudah mengenal dan memberi makan Rusa-Rusa tersebut. Dan tidak ketinggalan terdapat sebuah air mancur, yang dahulu dikenal dengan air mancur menyanyi dan menari, dibangun oleh Gubernur Ali Sadikin. Namun, sekarang air mancur ini lebih luas dari dulu. Dan terdapat hal yang menarik dari air mancur ini, yaitu atraksi lampu laser.
Atraksi lampu laser yang biasanya dilakukan pada hari Sabtu dan Minggu malam, mampu menarik minat warga Jakarta dan juga warga di luar Jakarta. Tidak heran bila malam minggu tiba, banyak pengunjung yang sengaja menyempatkan waktu berkunjung ke Monas. Dengan memboyong keluarga, pergi bersama teman-teman, atau berdua saja dengan pasangan masing-masing.
Berbeda dengan kawasan wisata lainnya yang ada di Jakarta, memasuki taman Monas pengunjung tidak dikenakan biaya karcis. Pengunjung cukup menyediakan uang Rp.2000 untuk membayar parkir khusus bagi mereka yang membawa kendaraan bermotor. Murah meriah kan!! Tanpa membayar karcis pengunjung bisa menikmati hiburan Air Mancur Laser Menari dan Menyanyi secara gratis. Apalagi ditemani teman, keluarga, dan pasangan Anda.
Setiap sabtu atau minggu malam, tidak heran bila banyak pengunjung yang duduk-duduk di sekitar air mancur menunggu atraksi lampu laser dimainkan. Banyaknya pengunjung dibarengi juga dengan banyaknya pedagang yang menjual barang dagangan dan uniknya barang dagangan yang dijual adalah mainan berupa lampu laser. Sesuai dengan tema atraksi malam minggu di Monas yaitu, atraksi lampu laser.
Pukul 19.00, atraksi lampu laser di mainkan. Atraksi ini berlangsung selama setengah jam sampai pukul 19.30. Tidak berhenti sampai disitu. Atraksi lampu laser ini dimainkan sebanyak dua kali. Selain pukul 19.00-19.30, atraksi ini juga dimainkan pukul 20.00-20.30. Pada saat atraksi lampu laser dimulai, pengunjung yang sedang duduk-duduk di atas rerumputan di sekitar air mancur, langsung berdiri untuk melihat atraksi tersebut lebih dekat. Ada juga yang mengabadikannya dengan kamera handphone atau digital.
Pantas saja dinamakan air mancur menari dan menyanyi. Karena ketika atraksi dimulai, kita akan melihat air mancur tersebut menari, meliuk-liuk mengikuti iringan irama lagu seperti Keroncong Kemayoran, Jali-Jali, Aku dan Bintang, Kopi Dangdut, dll. Lampu laser tersebut juga menampilkan beberapa gambar menarik seputar Jakarta seperti Masjid Istiqlal, gedung BNI 46, stadion Gelora Bung Karno, Trans Jakarta, wajah Gubernur Sutiyoso, wajah si Pitung, dsb.
Malam minggu di Monas tidak hanya dimanfaatkan untuk berekreasi. Tetapi juga untuk berolahraga oleh anak-anak remaja, baik futsal, sepak bola, basket, dan badminton. Jika pengunjung merasa lelah mengelilingi Monas yang luasnya mencapai 80 hektar. Pengunjung bisa menggunakan jasa andong, salah satu angkutan tradisional Jakarta yang saat ini hanya ada di Monas.
Pembangunan Air Mancur Pesona Monas selebar 80 x 45 persegi. Pembangunan air mancur ini menggunakan jasa perusahaan khusus bidang air mancur menari asal Jerman, PT Media Indra Buana. Terdapat 12 lagu yang sudah diprogram dan 14 efek air mancur menari. Ketinggian air center spray dapat mencapai 30 meter, terdapat belasan pompa jet untuk menggerakkan air. Terdapat 49 lampu bawah air warna-warni yang masing-masing berdaya 300 watt. Ada 668 lampu yang masing-masing berdaya 750 watt dan instalasi air mancur dilengkapi dengan sinar laser dan proyektor.
Lampu laser yang ditampilkan, sebenarnya adalah hasil gambar dari komputer yang di proyeksikan melalui proyektor. Untuk memainkan lampu laser, memerlukan beberapa proses urutan, antara lain : komputer server laser, komputer DMX, sound mixer, koneksi pada network connection, pompa laser, power supply laser, tekan pump on pada DMX, tekan laser on pada DMX, dan terakhir klik LG remote.
Suhu di dalam ruangan pengoperasian lampu laser juga harus tetap stabil, yaitu selalu di bawah 24 derajat celcius. Dan kelembabannya harus selalu di bawah 54%. Hal ini dimaksudkan agar alat-alat yang digunakan untuk menampilkan lampu laser tidak kering dan panas.
Tidak ada salahnya kita mencoba sesuatu hiburan yang baru dan bisa mendatangkan manfaat. Kita bisa bertanya kepada operator pengendali air mancur laser menari dan menyanyi tentang cara pengoperasiannya. Kita bisa kumpul bersama teman, keluarga, atau berdua saja dengan pasangan Anda. Dengan begitu semangat kebersamaan kita akan semakin tumbuh. Dan yang lebih mengesankan adalah kita bisa menikmati suasana Ibu kota Jakarta di malam hari.
