27 Mei 2010

Pengalaman Sejati

Setelah aku merenungi tentang apa yg telah terjadi dalam kehidupan ku, dalam perjalanan 22 tahun usiaku hingga saat ini, aku menemukan sesuatu. Hanya ada satu moment terindah yg menjadi kenangan dalam perjalanan hidup ku. Kebersamaan dan kehangatan antara aku dan mereka, antara aku dan kalian.

Satu tahun sudah berlalu dengan sempurna meninggalkan kenangan itu. Malam ini aku mengingat bagaimana perjalanan awal itu dimulai. Dengan bersusah payah, dengan penuh perjuangan melawan birokrasi yg cukup sulit, dengan peluh keringat tanpa air mata, aku berjalan menerobos barisan pertahanan yang kokoh itu. Dan doa kalian telah mengiringi langkahku.

Hingga tiba saatnya kita memulai petualangan itu, memulai menemukan pengalaman berharga ibarat pencarian harta karun yg terpendam. Tetap dengan beberapa kesusahan dalam tindakan kita dan kepenatan yg menyertai pikiran kita. Tapi, petualangan itu harus dimulai dengan segera. Agar kita tidak tertinggal oleh waktu. Jangan sampai waktu meninggalkan kita, biar kita saja yg meninggalkan perputaran waktu .

Terpisahlah kita pada waktu yg telah ditentukan. Kalian berjalan menuju sebuah desa bernama Lebak Muncang, kalian yg lain berjalan menuju sebuah desa bernama Nengkelan, sedangkan aku dan mereka berjalan menuju sebuah desa bernama Rawabogo. Iya...kita sedang dalam proses pengabdian kepada masyarakat. Bukan semata melakukan ini karena sebuah nilai formalitas dari kampus. Tetapi, kita bersama di sini mengejar pengalaman-pengalaman berharga itu. Hingga kita bersama kembali dalam satu tempat yg telah ditentukan.

Dan tentu saja kita mendapatkan apa yg kita cari. Belajar banyak dari proses pengabdian yg kita lakukan. Bagaimana kita pada akhirnya tersadar akan penghargaan dan penghormatan kepada teman kita sendiri. Kasih sayang, tolong-menolong, bahkan tidak sering hujat-menghujat mewarnai perjalanan ini. Itu saja bukan sesuatu yg menarik. Ada hal lain yg lebih menarik perhatian kita, menarik pemikiran dan hati kita untuk memahami mereka yang kita temui dan kita kenal, walaupun hanya sesaat.

Melihat kearifan, kebijaksanaan, kesederhanaan, kebersamaan, gotong royong masyarakat desa yg jelas jauh berbeda dengan mereka yg tinggal di kota dan individualis. Sesuatu yg amat sangat langka kita temukan di kota besar seperti Jakarta. Sikap mereka yg menjadi perhatian kita, terutama diriku, memberikan kesan mendalam hingga saat ini. Tidak pernah mendengar keluhan yg terlontar dari bibir mereka, ataupun guratan kekecewaan yg tersirat dari wajahnya jika kesusahan itu datang.

Keakraban yg cepat terjalin antara kami dengan pemuda-pemudi di sana, dengan pelajar Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Aku ingat ketika pertama kali menginjakkan kaki di SD Rawabogo dengan beberapa teman-teman yg lain dan mengenakan jas almamater, tiba-tiba saja beberapa murid SD yg melihat kita langsung mendekat sembari menyodorkan tangannya untuk menciumi tangan kanan kami. Jelas ini pertama kalinya kami mendapatkan perlakuan seperti itu. Sesuatu yg biasa bagi mereka tetapi, berharga bagi kami. Aku ingat kembali, bagaimana senangnya mereka ketika foto-foto bersama di hari terakhir kita mengajar di sekolah tersebut. Dengan penuh keriangan, tawa yg nampak dari bibirnya, hingga wajah yg penuh dengan kegembiraan, mereka begitu lucu. Lebih lucu lagi, ketika mengajar di SMP. Melakukan kejailan dengan korban salah satu teman kita dan dengan akhir yg sangat memuaskan. Membuat kita tidak hanya tertawa lebar tetapi, bersorak dalam hati atas keberhasilan misi yg kita lakukan untuk dia (Bojes).

Kenangan yg begitu indah dan mengharukan. Hingga di akhir petualangan kita, kami pun tak kuasa ketika harus berpisah dan air mata itu pun jatuh juga. Bukan hanya jatuh sekali saja tetapi, kedua kali, ketiga kali, dan seterusnya kami menangis. Aku pribadi tidak bisa bersembunyi menahan bendungan air mata di mata ini, sampai beberapa kali harus menjatuhkan air mata itu. Bukan air mata memang yg aku cari. Tapi, itulah yg aku dapat di akhir petualangan ini. Satu dari sekian banyak pengamalan yg aku dapat, satu dari sekian banyak hal-hal penting yg tanpa sadar telah mengubah diriku.

Walaupun semua itu telah usai namun, kenangan itu akan tetap ada. Kelak jika waktu masih berpihak padaku, aku akan kembali ke tempat yg telah memberikan pelajaran hidup berharga. Pengalaman sejati bagiku. Selamanya, moment ini lah yg akan aku kenang selalu, di antara sekian banyak moment yg aku jalani dalam hidup ini.



Minggu, 19 Juli 2009, 23:52