01 Maret 2008

Global Warming and Climate Change

Bumi bukan lagi menjadi tempat yang nyaman untuk tinggal. Hutannya semakin sedikit, polusinya semakin tebal, terjadi banyak badai di beberapa negara, dan tentunya suhu udara di bumi semakin panas. Siapa yang harus bertanggung jawab terhadap permasalahan bumi ini, selain kita sebagai penghuninya, kita sebagai manusia yang memiliki tanggung jawab moral akan hal tersebut

Pemanasan Global
Apa sih sebenarnya pemanasan global itu?
Pemanasan global adalah kejadian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut dan daratan bumi. Pada saat ini bumi menghadapi pemanasan yang cepat, yang menurut anggapan para ilmuan disebabkan oleh aktifitas manusia. Penyebab utama pemanasan ini adalah pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam, yang melepas karbondioksida (Co2) dan gas-gas lainnya yang dikenal sebagai gas rumah kaca (greenhouse gas) ke atmosfer. Rata-rata temperatur permukaan bumi sekitar 15°C (59°F). Selama seratus tahun terakhir, rata-rata temperatur ini telah meningkat sebesar 0,6 derajat Celsius (1 derajat Fahrenheit). Para ilmuan memperkirakan pemanasan lebih jauh hingga 1,4-5,8 derajat Celsius (2,5-10,4 derajat Fahrenheit) pada tahun 2100. Kenaikan temperatur ini akan mengakibatkan mencairnya es di kutub dan menghangatkan lautan, yang mengakibatkan meningkatnya volume lautan serta menaikkan permukaannya sekitar 9-100 cm (4-40 inchi), menimbulkan banjir di daerah pantai, bahkan dapat menenggelamkan pulau-pulau

Bagaimana Pemanasan Global Bisa Terjadi
Energi yang menerangi bumi datang dari Matahari. Sebagian besar energi yang membanjiri planet kita ini adalah radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini mengenai permukaan bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas dan menghangatkan bumi. Permukaan bumi akan memantulkan kembali sebagian dari panas ini sebagai radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar, walaupun sebagian tetap terperangkap di atmosfer bumi. Gas-gas tertentu di atmosfer termasuk uap air, karbondioksida, dan metana, menjadi perangkap radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan bumi. Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana kaca dalam rumah kaca sehingga gas-gas ini dikenal sebagai gas rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya.

Penyebab Pemanasan Global dan Perubahan Iklim
· Penebangan dan Pembakaran Hutan
Tentu kita sudah sering melihat berita di televisi tentang penebangan hutan secara liar yang terjadi di hutan-hutan Indonesia. Semakin hari, semakin banyak saja orang yang melakukan penebangan hutan, baik itu perusahaan-perusahaan besar yang ingin mencari keuntungan semata dengan mengorbankan aset terpenting dari bumi ini, ataupun masyarakat setempat yang masih mengandalkan penebangan hutan untuk membuka ladang pertanian. Di sepanjang sungai besar di Kalimantan, Sumatera, Irian Jaya, ditemukan batang-batang pohon yang berserakan tanpa tahu siapa pemiliknya. Sebuah fakta mengejutkan mengatakan bahwa Indonesia adalah negara dengan tingkat kehancuran hutan tercepat di dunia, di mana 1,8 juta hektar lahan hutan di Indonesia hancur karena penebangan liar. Dan rekor ini tercatat di Guiness Book of World. Sungguh ironis memang, apalagi kita tentu tahu dampak negatif yang akan terjadi dengan berkurangnya jutaan hektar lahan tersebut. Dengan berkurangnya jutaan hektar hutan di Indonesia, berarti bisa meningkatkan berbagai bencana seperti banjir, tanah longsor, erosi, dan badai. Dan hutan tidak akan lagi berfungsi sebagai paru-paru dunia karena, semakin berkurangnya pasokan oksigen yang dihasilkan oleh hutan. Selain itu penebangan hutan akan memusnahkan habitat asli satwa liar. Juga akan menyebabkan kekeringan panjang selama musim kemarau. Yang paling penting, hutan juga menyerap emisi gas rumah kaca (karbondioksida) sehingga tidak langsung menyebar ke atmosfer. Mengurangi luas hutan, sama saja dengan memperparah pemanasana global dan perubahan iklim.
· Limbah Pabrik, Sampah, dan Asap Kendaraan Bermotor
Banyak pabrik yang didirikan di kota besar seperti Jakarta sebagai salah satu usaha meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Tetapi, banyak juga dari mereka yang terkadang membuang limbah hasil olahan industri secara sembarangan. Seperti pembuangan limbah pabrik ke sungai-sungai hingga menyebabkan air sungai menjadi hitam, bau, dan tercemar oleh zat kimia berbahaya. Membuang sampah tidak pada tempatnya dan membiarkan sampah plastik berserakan di atas tanah, dapat menyebabkan pencemaran tanah. Karena sampah yang tidak dapat didaur ulang akan menghasilkan gas metan, salah satu gas yang memicu terjadinya pemanasan global. Ditambah lagi jumlah kendaraan bermotor seperti sepeda motor atau mobil, yang semakin hari semakin bertambah jumlahnya. Dan ternyata banyaknya kendaraan bermotor, justru akan memperparah pemanasan global. Coba bayangkan berapa banyak karbondioksida yang dihasilkan dari asap kendaraan bermotor setiap harinya.

Efek Langsung Pemanasan Global dan Perubahan Iklim
  1. Penelitian terakhir para ahli klimatologi di Amerika Serikat berhasil membuktikan bahwa pemanasan global terjadi karena Bumi menyerap lebih banyak energi Matahari daripada yang dilepas kembali ke ruang angkasa.
  2. Pemanasan global telah mencairkan es di Antartika lebih cepat dari perkiraan, diduga 13.000 kilometer persegi laut es di Semenanjung Antartika telah hilang dalam kurun waktu 50 tahun terakhir.
  3. Mencairnya es di Semenanjung Antartika menyebabkan terjadinya kenaikan permukaan laut di seluruh dunia kurang lebih 15% atau sekitar 2 mm setiap tahun.
  4. Jakarta adalah salah satu dari 180 kota di dunia yang 70% wilayahnya berada di kawasan pantai berelevasi rendah dan terancam oleh naiknya permukaan laut akibat pemanasan global. Diperkirakan 72 hektar lahan di Jakarta tenggelam tahun 2030. Dan semakin bertambah menjadi 160 hektar pada tahun 2050.
  5. Kawasan pantai akan terkena dampak paling buruk dari pemanasan global, pada 2080 lebih dari 100 juta manusia akan terkena banjir setiap tahun. Bahkan pada 2090 mereka meramalkan terjadinya air bah raksasa di Amerika Utara.
  6. Asia adalah kawasan paling berbahaya yang akan terkena dampak pemanasan global. Lima negara yang terancam adalah Cina, India, Bangladesh, Vietnam, dan Indonesia.
  7. Diperkirakan es abadi akan mencair sepenuhnya dalam kurun waktu 40 tahun.
  8. Ditemukannya “Imja Glacial Lake” atau danau yang terbentuk akibat lelehan gletser di Nepal. Tahun 1955 danau ini tidak ditemukan, tapi tahun 2002 danau ini ada. Dengan luas 2000 x 500m dan kedalaman 100m.
  9. Jika pengrusakan hutan tidak dikurangi atau dihentikan, pada tahun 2030 akan terjadi perubahan iklim global dengan suhu bumi naik 1 derajat Celcius.
  10. Jika suatu ketika lapisan es di bumi mencair maka ketinggian permukaan air laut dapat dipastikan naik hingga 64 meter.

Pengendalian Pemanasan Global
Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk mengendalikan pemanasan global antara lain dengan mengurangi karbondioksida di udara. Caranya mudah kok!! Dengan menanam pohon lebih banyak lagi dan memelihara pepohonan yang sudah ada. Pohon, terutama yang muda dan cepat pertumbuhannya dapat menyerap karbondioksida yang sangat banyak. Selain itu ada juga cara lain yang lebih mudah untuk kita lakukan, antara lain : membuang sampah pada tempatnya, membatasi penggunaan kertas, menggunakan baterei isi ulang karena lebih hemat energi, mematikan lampu ketika tidak ada orang di rumah, jangan terlalu sering menggunakan AC (Air Conditioner) dan pengering pakaian yang ada di mesin cuci, gunakan sepeda atau berjalan kaki kalau kita mau pergi ketempat yang jaraknya tidak jauh dari rumah. Kita juga bisa ikutan gabung dengan organisasi lingkungan hidup seperti Greenpeace, Walhi, atau WWF.
Dan hal terakhir yang harus kita lakukan ialah menjaga lingkungan di sekitar kita agar tetap bersih, sehat, dan jangan sekali-kali berpikir untuk merusak alam yang telah Allah SWT ciptakan bagi kelangsungan hidup manusia di dunia. Allah SWT pernah berfirman “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah (Allah) memperbaikinya, dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik”. (Q.S. Al-A’raf : 56). Jadi, mulai dari saat ini berusahalah untuk peduli dan cinta terhadap lingkungan, terhadap bumi kita, tempat di mana kita lahir, hidup, dan menutup usia kelak.

Tidak ada komentar: