01 Maret 2008

Stop Smoking!!


ROKOK
“GAYA atau BAHAYA?”

Coba deh tanya sama temen-temen kamu tentang serunya merokok? Ada yang bilang biar terlihat cool dan gaya atau ada juga yang bilang, supaya dianggap kompak dan diterima sama kelompoknya. Bahkan ada yang merokok dengan alasan, cowok atau cewek yang ditaksir jadi suka. Nah loh!!

Tembakau, yang nama latinnya Nikotiana Tobaccum Tobacco awalnya dipakai sebagai upeti untuk para pelaut. Tahun 600 Sebelum Masehi, suku Amerika asli yang pertama kali menanam tembakau. Baru pada tahun ke satu Masehi mereka memakai tembakau untuk obat dan mulai merokok. Mereka percaya, asap rokok bisa melindungi dari makhluk-makhluk halus yang jahat dan sekaligus memudahkan untuk mendekati makhluk halus yang baik.

Merokok saat ini sudah menjadi kebiasaan masyarakat dunia, dari yang tua muda bahkan anak-anak usia sekolah dasar pun sudahmemiliki kebiasaan ini. Tidak selamanya merokok itu membawa kenikmatan. Bisa jadi sekarang kamu merasakan nikmatnya merokok, bahkan tidak dapat lepas dari rokok. Tapi, apa yang akan terjadi nantinya. Merokok menjadi masalah kesehatan masyarakat, karena menyangkut sebagian besar masyarakat terkena dampak negatifnya. Konsumsi tembakau khususnya bagi perokok aktif di dunia semakin meningkat. Dan menurut data WHO (World Health Organization), diperkirakan tahun 2030 jumlah perokok di dunia mencapai 1,6 miliar. Sementara itu, perokok pasif yaitu orang yang tidak merokok tetapi menghisap asap rokok dari perokok aktif, juga terkena dampak negatif yang dapat mengganggu kesehatan mereka.
Bagi perokok aktif, kebiasaan merokok akan memperbesar faktor risiko penyakit degeneratif seperti penyakit jantung dan pembuluh darah, penyakit paru, gangguan kehamilan dan risiko terjadinya gangguan fungsi reproduksi. Sedangkan bagi perokok pasif, asap rokok terbukti meningkatkan risiko komplikasi pada penderita gangguan jantung. Hal itu akibat ikatan karbon monoksida dari asap rokok dengan hemoglobin dalam darah yang mengganggu distribusi oksigen ke jaringan tubuh. Karbon monoksida (antara lain asap rokok yang dihirup) mengganggu difusi oksigen ke mitokondria sel. Hal ini memperluas jaringan hipoksia (kekurangan oksigen) dan menghalangi proses penyembuhan gangguan jantung.
Dalam satu batang rokok ada 4000 zat kimia dan racun. Asap rokok secara langsung bisa merusak saluran pernafasan. Di rokok zat yang berbahaya ini berasal dari :

Nikotin
Zat ini bersifat adiktif, yang membuat kecanduan dan ketagihan. Nikotin yang ada dalam rokok langsung masuk ke peredaran darah perokok dan sampai ke otak manusia dalam 15 detik. Efeknya, akan terjadi penyempitan pembuluh darah dan mengalami kekurangan oksigen di seluruh tubuh.

Tar
Ialah zat yang mampu menyebabkan kanker. Ampas dari asapnya akan menempel di paru-paru. Lama-kelamaan bahan ini akan mengubah sel epitel bronkus normal di paru-paru menjadi sel kanker ganas.

Karbon Monoksida (CO)
Sama dengan gas yang dikeluarkan oleh knalpot mobil. Bahayanya, zat ini akan menghambat penyerapan oksigen oleh sel darah merah di dalam tubuh

Zat-zat beracun lainnya
Di rokok juga mengandung zat-zat beracun seperti Amonia (bahan pembersih lantai), Benzen, Nitrosamin, Naftalen (kapur barus), Hidrogen Sianida, Aseton (penghapus cat kuku), Toluen, Metanol (bahan bakarroket), Arsenik (racun semut putih), Butan (bahan bakar korek api), Cadmium (bahan aki mobil), DDT (bahan racun serangga) dan Vinil Klorida (bahan plastik).

Tanpa disadari, rokok juga mempengaruhi terjadinya pemanasan global. Asap dari rokok mengandung gas-gas rumah kaca (CO2 dan metana) yang menyebabkan pemanasan global. Merokok diseluruh dunia tiap tahun melepaskan 2,6 milyar kilogram CO2 dan 5,2 milyar kilogram metan. Selain itu ladang tembakau juga berperan pada pemanasan global karena pembukaan ladang-ladang tembakau merambah hutan-hutan alam yang mengurangi CO2 di atmosfer. Penetapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) bisa dijadikan sebagai solusi pengamanan rokok bagi kesehatan. Penetapan Kawasan Tanpa

Rokok merupakan upaya perlindungan masyarakat terhadap risiko gangguan kesehatan karena lingkungan tercemar asap rokok. Penetapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) seperti, di tempat umum, angkutan umum, tempat ibadah, arena kegiatan anak-anak, sekolah dan tempat pelayanan kesehatan. Menumbuhkan kesadaran pada diri sendiri mengenai dampak negatif dari rokok juga patut ditingkatkan. Mungkin sekarang kamu mengatakan bahwa satu batang rokok bisa membuat rileks dan konsentrasi dalam bekerja. Besok dosis kamu bertambah jadi dua batang dan seterusnya, sampai kamu membutuhkan berbungkus-bungkus rokok. Kalau begini, bukan tidak mungkin yang tadinya mau rileks, malah harus menghadapi risiko keracunan zat-zat dalam rokok yang berakhir pada penyakit-penyakit

Tidak ada komentar: